Suaranews.id, Jember, Keberhasilan reproduksi ternak dapat dijadikan sebagai tolak ukur kesuksesan usaha pembibitan yang dijalankan. Dimana, keberhasilan tersebut tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana salah satunya dari pakan yang diberikan.
Tidak sedikit peternak, khususnya peternak domba mengalami kerugian akibat ternak dombanya mengalami kegagalan reproduksi. Kegagalan reproduksi disebabkan karena pakan yang diberikan kurang mengandung nutrisi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan.
Umumya pakan yang diberikan berupa rumput lapang dan limbah pertanian. Berangkat dari permasalahan tersebut tim Polije yang terdiri atas Theo Mahiseta Syahniar, Nurkholis, Erfan Kustiawan, dan Mira Andriani, serta dibantu dua mahasiswa Program Studi Produksi Ternak Jurusan Peternakan bergerak untuk melakukan program pengabdian kepada masyarakat dengan topic penggunaan limbah edamame sebagai pakan suplemen melalui pemanfaatan teknologi hydraulic press.
Menurut ketua pelaksana pengabdian Theo Mahiseta Syahniar, limbah edamame memiliki potensi luar biasa untuk dimanfaatkan sebagai pakan suplemen, hal ini tidak terlepas dari kandungan zat bioaktif yang terkandung didalamnya yakni isoflavonoid.
Isoflavonoid merupakan kelompok dari flavonoid, dimana pada kelompok ini diindikasikan terdapat senyawa phytoestrogen yang berfungsi sama dengan hormone estrogen dari hewan, lanjut penjelasan dari Nurkholis.
Erfan Kustiawan menambahkan, bahwa peran hormone estrogen cukup penting pada proses reproduksi ternak terutama pada ternak domba betina utuk mengatur peristiwa siklus birahi.
Harapan diberikannya pakan suplemen berbasis limbah edamame akan memperbaiki tingkat reproduktivitas dari ternak domba betina pada kelompok yang dapat dilihat dari nilai indeks reproduksi induk domba betina ≥ 1. Teknologi hydraulic digunakan untuk membantu dalam mempermudah pemberian serta penyimpanan pakan.
Pakan dicetak persegi empat dengan panjang 10 cm, lebar 10 cm, dan tebal 5 cm. Pakan suplemen ini diberikan pada domba dalam bentuk kering sebanyak 1,5 – 2 kg/ekor/hari,”ujar Erfan.
Dengan adan program pengabdian diharapkan akan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh peternak, sehingga nantinya secara langsung akan berdampak pada perbaikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi keluarga peternak,’’Pungkasnya.